Minggu, 26 Mei 2013

Ada kalanya alasan saya ya cuma kamu.

ada kalanya saya keluar rumah cuma dengan satu alasan. berharap tiba-tiba bertemu kamu di jalan atau entah di mana.
- @hurufkecil

Pernah gak lo kayak gitu?
Gue sering.
Tiap hari malah.

Ada kalanya gue kepo twitter lo dulu, baru dengan randomnya gue meluncur ke tempat dimana kemungkinan lo berada.
Ada kalanya.
Iya, sering.

Ada kalanya gue dengan pedenya muter-muter di kampus lo atau di tongkrongan favorit lo dengan satu alasan. Berharap tiba-tiba ketemu lo. Ngeliat aja. Nggak lebih.

Ada kalanya gue dengan sengaja muter arah pulang lebih jauh cuma dengan satu alasan. Berharap tiba-tiba ketemu lo di jalan pulang ke rumah lo. Dengan muka kucel lo, tapi tetep gula kayak manis.

Tapi ada juga kalanya, gue dengan random mesen tiket ke luar kota, ke tempat dimana lo nggak mungkin datengin, cuma dengan satu alasan. Sending you a message, just to make sure that you're okay because I don't want you to see me feeling hopeless..

Sesering itu..
Tapi lo nggak pernah sadar.

Sabtu, 25 Mei 2013

Terlanjur.

Sebenernya nggak ada yang salah kalo lo senyum-senyum sendiri waktu liat foto orang yang lo suka.
Nggak ada.
Kan udah terlanjur suka.
Iya.
Terlanjur..

Sebenernya nggak ada yang salah kalo lo mesam-mesem waktu ada orang yang nyebut-nyebut nama orang yang lo suka di depan lo.
Nggak ada.
Kan udah terlanjur denger.
Dan suka.
Iya.
Terlanjur..

Sebenernya nggak ada yang salah kalo lo bertingkah aneh waktu nerima pesan singkat dari orang yang lo suka, atau tiba-tiba ketemu di jalan, atau tiba-tiba dia manggil nama lo.
Nggak ada.
Kan udah terlanjur dibaca.
Udah terlanjur ketemu.
Udah terlanjur nengok.
Iya.
Terlanjur..

Sebenernya nggak ada yang salah kalo lo suka sama satu sosok yang bikin lo kepikiran siang malem dan bikin tangan gatel buat sekedar ngetik, "Halo! Apa kabar?" atau "Halo! Lagi ngapain?" atau bahkan, "Hai. Gue kangen. Ngobrol sebentar boleh?"
Nggak ada.
Kan udah terlanjur jatuh.. dan cinta..
Iya.
Terlanjur..

Yang salah itu, kalau dia yang lo suka...
Udah punya sosok lain yang dia suka juga..
Atau miliki..

Tapi menunggu pun nggak ada salahnya toh?
Kan udah terlanjur.. Nunggu.

Kamis, 02 Mei 2013

Doa Untuk Kamu. Dan Kita.

Bismillahirohmannirrohim..
Tuhan..
Ingat kan doaku 4 bulan lalu, dan sebulan kemarin?

Tuhan..
Aku mau meminta lagi.
Sama seperti kemarin, aku tak dapat bermuluk-muluk.
Karena memang tak sepantasnya untuk aku meminta lebih.

Tuhan..
Aku menyayanginya..
Dengan segenap yang aku miliki, aku mau menjaga dan mendampinginya.
Dengan segala kekurangannya, aku mau menerimanya.
Aku tahu segala konsekuensinya.
Aku tau segala kesalahan yang kuperbuat untuk semua doa dan permintaan tak tahu diriku ini.

Oleh karena itu, Tuhan..
Apabila Kau menggariskan takdirku bersamanya, izinkan aku untuk menjaganya, mendampinginya, mengurusnya sampai nanti Kau panggil dan kau cabut nyawaku dan nyawanya.
Atau..
Izinkan aku, walau satu hari saja, mendengar tawanya lagi, karena aku.

Namun, Tuhan..
Apabila memang tak pernah Kau menggariskan takdirku untuk menghabiskan sisa kehidupanku bersamanya, dan hanya Kau izinkan aku untuk mengenalnya sampai kemarin, mudahkan aku untuk tidak mengingatnya dengan terlalu.
Dan izinkan aku, untuk menguasai ikhlasku melepasnya bersama bahagianya.

Terimakasih, Tuhan, untuk kesempatannya.

Senin, 15 April 2013

Tararear lo Siento.


Hai.

It's been 4 months since we knew each other. Remember the conversations?
First time, I was so reluctant to start a conversation with you. Everything was shattered, I don't know, I don't even know what's going to happen later. For only type the word, "Hai" keeps me 3 minutes and 47 seconds. Waiting for your reply is like, awaiting the results of a bet with anxious, first time, that time.

Dibalas ya syukur, tak terbalas ya sudah. Berarti memang aku salah.

But suddenly you replied mine.

Ah finally. I don't know who you are, you too. We were strangers, and we enjoy each of our time together. That time. I think so anyway.

Honestly, there is no intention whatsoever to know you that time. I just need a friend to chat. A friend to  share stories. A friend to share a joke. A friend to share a little sad. A friend to share lamented. While we both need someone for at least listen to us, for at least know, for at least share each other, just to make us .. laugh. Don't blame me if I found it in you, and you find it in me.

So why get angry? Why? Why we are now a lame?

This is my apologies' hum for you. That would have been too often I ask for forgiveness. Either your forgiveness already spent or not, at least I will try one more time to ask. Hopefully you're willing to give it one more time. At least for the last time, and then I'm free to go.

Minggu, 14 April 2013

Own Perspective.

The virtual world is getting rampant nowadays. People must be have at least an account on a social media. Even social networking is now a basic needs for human-being. In addition to the benefits that were presented, we are also confronted with a variety of adverse effects from the virtual world itself. Especially if we can’t use it properly. It will be getting worse, if we can’t distinguish things that only exist in the virtual world and the real world in which we live.

Now the story begin..

When you have nothing to do, it’s like, what the hell am I going to do right now? Ain’t no body here available to chat or doing something like have fun?

Yea, guess what, sometimes you need a stranger for just having fun. The term of having fun here is just like having a conversation, sharing something that you can’t share to someone who already knows about who you are, dare to argue?

We sometimes need a stranger.
Stranger who make us comfort.
So why blaming?

I remember someone said on his social media,
“something that only exists in the cyberspace, better enjoyed in cyberspace only, vice versa.”
From my perspective, this will be ok to meet a stranger for just sharing our story, accompany us to kill the time when we get bored, even we can share a story that we can’t tell the others because it’s just.. a stranger. See? How fun.

No, not to mention for anyone there who’s looking for someone to love, I guess this perspective can only done for them who only need someone to talk, someone to share stories, not love. Once again, they’re only.. a stranger.

Rabu, 18 Juli 2012

From Perahu Kertas..

Dear neptunus..
Aku mencintainya..
Di depannya aku menjadi diriku sendiri..
Seperti airmu, yang selalu membawa semua pesanku..
Dia pun begitu..
Membuatku hanyut, oleh sorot matanya..
Membuatku lupa..
Oleh kesedihan dalam suaranya..
Sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya..
Bahkan untuk sekedar bilang.. Rindu..
..atau butuh..
Banyak yang nggak ngerti..
Lalu terluka dan saling menyalahkan..
Karna itu aku takut bicara tentang hati..
Maka aku tuliskan saja, lalu kusimpan dan mungkin kukirimkan ke.. Entah kemana...


Been listening for the teaser for maybe twentieth times. But never feel bored. And the words above, really nothing but too awesome. HA!